Assalamu'alaikum guys^^
Remaja-remaja Muslim kayak aku gini nih kan banyak yang terjangkit K-Pop fever, terus banyak juga deh yang kepingin banget terjun langsung ke negeri K-Pop itu._. Nah, dulu sempet mikir "kalo nanti aku pergi ke Korea terus misalnya hari Jum'at, papa nanti shalat Jum'atnya gimana ya? terus nanti aku tau kalo misalnya itu adzan jam berapa itu gimana caranya ya?" Hmm.. katanya di Korea Selatan tepatnya di Seoul itu ada masjid lho! yuk liat-liat lewat artikel ini sebelum liat yang asli disana:]]
Mengenai Masjid
Seoul Central Mosque yang dibuka untuk pertama kalinya pada tanggal 5 Mei 1976 ini tepatnya berada di distrik Yongsan-gu. Selain menjadi pusat agama Islam, masjid di Negeri K-pop ini juga merupakan kebanggaan lebih dari 45 ribu masyarakat Korea asli yang memeluk Islam sejak lama. Masjid ini dalam bahasa Arab bernama Masjid Si’ul Al Markaz, namun petunjuk jalan yang dibuat oleh pemerintah setempat menuliskannya dengan bahasa Inggis yakni Seoul Central Mosque. Seoul Central Mosque ini terletak antara Namsan dan Han River.
Dan uniknya lagi,
lokasi Seoul Central Mosque ini berada di dekat basis militer AS di Korea Selatan. Jadi jangan heran jika Anda akan melihat sekelompok tentara Amerika hilir mudik di kawasan ini.Arsitektur Masjid
Seoul Central Mosqu
e memiliki arsitektur yang khas, hal ini membuat wisatawan akan dengan mudah mengenali masjid ini. Di pintu utama terdapat tulisan “Allahu Akbar” menggunakan huruf Arab yang cukup besar. Bagi masyarakat setempat dan pemeluk non muslim, masjid ini merupakan titik destinasi wisata karena keindahan arsitekturnya.

Bangunan yang terdiri dari 3 lantai ini umumnya memiliki tempat terpisah untuk wanita dan pria. Masjid ini tidak hanya menyediakan tempat untuk sholat berjamaah namun juga terdapat beberapa ruangan lain seperti kantor, ruang kelas, ruang rapat dan ruang konferensi. Bahkan ada penginapan yang sering dipakai para pekerja asing untuk m
enginap. Perluasan bangunan ini dilakukan pada tahun 1991 setelah pengelola setempat mendapatkan sumbangan dari pemerintah Arab Saudi sebesar 3,5 miliar Won.

Aktifitas Unik Masjid
Pada saat bulan Ramadhan, masjid ini akan semakin ramai oleh kegiatan keagamaan dan acara buka serta sahur bersama. Sama seperti di Indonesia, pengelola masjid juga menyediakan hidangan untuk para jamaah. Jadi Anda tak perlu ketakutan kelaparan jika mengunjungi Seoul Central Mosque saat bulan puasa.
Masjid ini juga menjadi tujuan para wisatawan yang ingin menunaikan sholat Jumat. Setiap hari Jumat paling tidak ada 800 jemaah yang melaksanakan sholat. Menyadari bahwa jamaah sholat Jumat di masjid ini berasal dari berbagai negara, maka khutbah Jumat akan diberikan dalam 2 bahasa sekaligus yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Nah, Jika Anda datang jauh sebelum sholat Jumat dilaksanakan, Anda bisa berjalan-jalan mengitari kawasan ini yang dipenuhi toko-toko penjual pernik-pernik umat muslim seperti buku, CD dan perangkat sholat yang kebanyakan dijual oleh warga Pakistan. Daerah ini juga menyediakan Iteawon Night Market yang terletak di dekat kawasan masjid. Pasar yang dibuka pada malam hari ini menyediakan berbagai barang, baju dan aksesoris seperti kaus kaki, anting-anting, gelang, kalung dan beberapa fashion item lainnya.
Islam dan Perkembangannya di Korea Selatan
Jumlah pemeluk
agama Islam di Korea Selatan dalam satu dekade terus bertambah. Hasil sensus penduduk pada tahun 2005 lalu menyebutkan, jumlah penduduk Muslim di negri Gingseng tersebut mencapai 45 ribu jiwa,

Pertambahan jumlah penduduk Musli di Korea dipicu makin banyaknya pekerja asing dari Indonesia, Pakistan, dan Uzbeksitan ke negara tersebut. Selain itu, banyak warga lokal Korea yang secara ikhlas menerima agama Islam sebagai agama mereka.
Salah satu tanda merebaknya populasi warga Muslim di Korea Selatan adalah dengan didirikannya sebuah ruang masjid di Asrama Universitas Negeri Soul (SNU) bagi mahasiswa yang belajar di kampus tersebut. Hampir setiap malam puluhan siswa dan mahasiswa Muslim berkumpul di masjid tersebut untuk melakukan ibadah.
SNU, merupakan lembaga pendidikan pertama di Korea Selatan yang memiliki ruang Masjid untuk mahasiswa Muslimnya. Jumlah mahasiswa Muslim di uiversitas ini mencapai delapan persen dari 1.200 mahasiswa yang berasal dari 88 negara termasuk dari Korea selatan (Korsel).
Seorang Profesor dari Fakultas Seni dan Budaya, Kim Sung-hee, mengatakan, kehadiran masjid ini untuk medukung aktivitas keagamaan mahasiswa Muslim yang terus bertambah. “Kehadiran tempat ibadah ini demi kesetaraan keyakinan agama dan menghormati keragaman budaya.” ujar Kim.
Selain itu, keputusan ini adalah bukti bahwa populasi Islam di korsel terus tumbuh dan berkembang. Menurut Organisasi Muslim Korea, diperkirakan terdapat 92.000 warga imigran Muslim di Korsel. Terutama karena masuknya pekerja asing dari negara-negara Muslim seperti Indonesia, Pakistan dan Uzbekistan.
Selain itu, keputusan ini adalah bukti bahwa populasi Islam di korsel terus tumbuh dan berkembang. Menurut Organisasi Muslim Korea, diperkirakan terdapat 92.000 warga imigran Muslim di Korsel. Terutama karena masuknya pekerja asing dari negara-negara Muslim seperti Indonesia, Pakistan dan Uzbekistan.
Organisasi itu menerangkan pula ramainya imigran Muslim tersebut berdampak pada peningkatan pemeluk Islam asli Korea. Data menunjukkan saat ini terdapat sekitar 45.000 Muslim asli Korea, pada sensus 2005.
Sensus yang dilakukan oleh Badan Statistik Korea tersebut mencakup survei terhadap agama yang dianut masyrakat Korea. Meski, pada sensus 2010 lalu, pertanyaan tentang agama telah dihilangkan.
Namun demikian, terjadi kenaikan jumlah penduduk Muslim yang sangat signifikan di Korea, bahkan banyak warga asli Korea yang mulai tertarik dan mendatangi pusat Islamic Center, untuk mengetahui atau sekedar menanyakan perihal dasar agama Islam.